Penting: Jawaban benar bertuliskan warna merah! Silahkan koreksi kembali jawaban sebelum mengantar tugas Anda!
a. Jumlah terlarutnya 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair dalam volume tertentu pelarut pada suhu 20˚C
b. Jumlah terlarutnya 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair dalam volume tertentu pelarut pada suhu 30˚C
c. Jumlah terlarutnya 10 bagian bobot zat padat atau 10 bagian volume zat cair dalam volume tertentu pelarut pada suhu 20˚C
d. Jumlah terlarutnya 1g zat padat atau 1ml zat cair dalam sejumlah ml pelarut
e. Jumlah terlarutnya 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair dalam pelarut
a. Bagian dalam kelarutan
b. Kelarutan
c. Zat terlarut
d. Pelarut
e. Larutan
a. Larutan mengandung air yang terdapat bahan tumbuhan
b. Larutan yang mengandung ekstrak tumbuhan
c. Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia
d. Larutan yang mengandung bahan – bahan alam
e. Larutan mengandung ekstrak bahan – bahan alam
a. Larutan yang mengandung air atau gliserin
a. Larutan yang mengandung air atau gliserin
b. Larutan steril yang digunakan secara topikal
c. Larutan yang mengandung alkohol
d. Larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan bahan pendispesi untuk penggunaan dalam telinga luar
e. Larutan steril bebas partikel asing
a. Larutan
b. Emulsi
c. Suspensi
d. Pasta
e. Cream
a. Larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan zat pendispersi
b. Larutan atau suspensi yang ditujukan untuk pemakaian luar
c. Larutan oral yang mengandung etanol (95%) sebagai konsolven
d. Cairan agak kental yang pemakaiannya disapukan di bibir
e. Larutan kental
a. Kerja awal obat cepat karena cepat absorbsi
b. Dosis dapat di ubah-ubah dalam pembuatan
c. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan
d. Untuk pemakaian luar mudah digunakan
e. Rasa tidak enak
a. Na-CMC, Silikon dioksida
b. Derivat selulosa, Clays, Veegum
c. Propilen glikol, Surfaktan, Bentonit
d. Colouring, Pengawet, Flavouring
e. Gliserin, Alkohol, Metilselulosa
a. Rheologis, Ukuran partikel, Volume sedimentasi
b. Kualitas bahan, Formulasi dan CPOB
c. Uji suhu didih, Kandungan air, Uji kebocoran
d. Keseragaman Sediaan, Kinerja pengukuran
e. Uji tekanan, Keseragaman kandungan
a. pH stabil dan inkompatibilitas
b. Hidrotopi, kompleksi dan ko-solvensi
c. Pengompleks, Antioksidan dan pengawet
d. Pendapar, ukuran partikel zat padat dan coloring
e. Warna, bau, rasa dan viskositas
a. Salting in
b. Salting out
c. Salting on
d. Cosolvensi
e. Kompleksasi
a. Kompleksasi
b. Saliting on
c. Salting in
d. Salting out
e. Cosolvensi
a. Potio nigra
b. Potio netralisasi
c. Potio saturasi
d. Potio effervescent
e. Gargarisma
a. Solvent
b. Solute
c. Solute agent
d. Suspending agent
e. Solutio
a. Sebagai solute
b. Sebagai zat aktif
c. Menurunkan kelarutan obat
d. Mempertinggi kelarutan obat
e. Sebagai solvent
a. Gom acasia
b. Tragakan
c. CMC Na
d. A dan B benar
e. A dan C benar
a. < 1
b. 1 – 10
c. 10 – 30
d. 30 – 100
e. 100 – 1000
a. 65%
b. 50%
c. 80%
d. 40%
e. 30%
a. Salting Out
b. Salting In
c. Deflokulasi
d. Emulsi
e. Osmosis
a. Suhu
b. Pengaruh Hidrolisis
c. Konsentrasi
d. Pengaruh Lingkungan
e. Sifat pelarut
a. Mudah ditelan
b. Cepat diabsorpsi
c. Menutupi rasa pahit
d. Stabilitas rendah
e. Mudah diberikan dalam dosis demikian
a. Colouring
b. Konsolven
c. Flavoring
d. Pengawet
e. Pemanis
a. Larutan tak jenuh
b. Larutan jenuh
c. Larutan sangat jenuh
d. Larutan amat sangat jenuh
e. Larutan sukar jenuh
a. Heksana dengan pentana
b. Air dengan alkohol
c. H-OH dengan C₂H₅-OH
d. CH₃CL dengan alkohol
e. Air dan minyak
a. HCL, H₂SO₄, HNO₃
b. NaOH, KOH, Ca(OH)₂
c. NaCl, KI, Al₂SO₄
d. CH₃COOH, HCN, H₂CO₃
e. NaOH, NaCl, NaNO₃
a. Suspensi
b. Emulsi
c. Elixir
d. Salep
e. Cream
a. Tidak kurang dari 35% dan tidak lebih dari 45%
b. Tidak kurang dari 38% dan tidak lebih dari 55%
c. Tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,9%
d. Tidak kurang dari 37% dan tidak lebih dari 41%
e. Tidak kurang dari 47% dan tidak lebih dari 80%
a. Injeksi
b. Tingtur
c. Suspensi
d. Aerosol
e. Emulsi
a. Air wangi
b. Tingtur
c. Sediaan galenik
d. Air aromatik
d. Lotio
a. Larutan
b. Emulsi
c. Suspensi
d. Pasta
e. Cream
a. Larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan zat pendispersi
b. Larutan atau suspensi yang ditujukan untuk pemakaian luar
c. Larutan oral yang mengandung etanol (95%) sebagai konsolven
d. Cairan agak kental yang pemakaiannya disapukan di bibir
e. Larutan kental
a. Kerja awal obat cepat karena cepat absorbsi
b. Dosis dapat di ubah-ubah dalam pembuatan
c. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan
d. Untuk pemakaian luar mudah digunakan
e. Rasa tidak enak
a. Na-CMC, Silikon dioksida
b. Derivat selulosa, Clays, Veegum
c. Propilen glikol, Surfaktan, Bentonit
d. Colouring, Pengawet, Flavouring
e. Gliserin, Alkohol, Metilselulosa
a. Rheologis, Ukuran partikel, Volume sedimentasi
b. Kualitas bahan, Formulasi dan CPOB
c. Uji suhu didih, Kandungan air, Uji kebocoran
d. Keseragaman Sediaan, Kinerja pengukuran
e. Uji tekanan, Keseragaman kandungan
a. pH stabil dan inkompatibilitas
b. Hidrotopi, kompleksi dan ko-solvensi
c. Pengompleks, Antioksidan dan pengawet
d. Pendapar, ukuran partikel zat padat dan coloring
e. Warna, bau, rasa dan viskositas
a. Salting in
b. Salting out
c. Salting on
d. Cosolvensi
e. Kompleksasi
a. Kompleksasi
b. Saliting on
c. Salting in
d. Salting out
e. Cosolvensi
a. Potio nigra
b. Potio netralisasi
c. Potio saturasi
d. Potio effervescent
e. Gargarisma
a. Solvent
b. Solute
c. Solute agent
d. Suspending agent
e. Solutio
a. Sebagai solute
b. Sebagai zat aktif
c. Menurunkan kelarutan obat
d. Mempertinggi kelarutan obat
e. Sebagai solvent
a. Gom acasia
b. Tragakan
c. CMC Na
d. A dan B benar
e. A dan C benar
a. < 1
b. 1 – 10
c. 10 – 30
d. 30 – 100
e. 100 – 1000
a. 65%
b. 50%
c. 80%
d. 40%
e. 30%
a. Salting Out
b. Salting In
c. Deflokulasi
d. Emulsi
e. Osmosis
a. Suhu
b. Pengaruh Hidrolisis
c. Konsentrasi
d. Pengaruh Lingkungan
e. Sifat pelarut
a. Mudah ditelan
b. Cepat diabsorpsi
c. Menutupi rasa pahit
d. Stabilitas rendah
e. Mudah diberikan dalam dosis demikian
a. Colouring
b. Konsolven
c. Flavoring
d. Pengawet
e. Pemanis
a. Larutan tak jenuh
b. Larutan jenuh
c. Larutan sangat jenuh
d. Larutan amat sangat jenuh
e. Larutan sukar jenuh
a. Heksana dengan pentana
b. Air dengan alkohol
c. H-OH dengan C₂H₅-OH
d. CH₃CL dengan alkohol
e. Air dan minyak
a. HCL, H₂SO₄, HNO₃
b. NaOH, KOH, Ca(OH)₂
c. NaCl, KI, Al₂SO₄
d. CH₃COOH, HCN, H₂CO₃
e. NaOH, NaCl, NaNO₃
a. Suspensi
b. Emulsi
c. Elixir
d. Salep
e. Cream
a. Tidak kurang dari 35% dan tidak lebih dari 45%
b. Tidak kurang dari 38% dan tidak lebih dari 55%
c. Tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,9%
d. Tidak kurang dari 37% dan tidak lebih dari 41%
e. Tidak kurang dari 47% dan tidak lebih dari 80%
a. Injeksi
b. Tingtur
c. Suspensi
d. Aerosol
e. Emulsi
a. Air wangi
b. Tingtur
c. Sediaan galenik
d. Air aromatik
d. Lotio
30. Syarat dari larutan optalmik adalah...
a. Larutan steril, bebas partikel asing
b. Larutan enak dilihat
c. Larutan mengandung satu atau lebih zat aktif
d. Larutan mengandung air
e. Larutan mengandung etanol
Baca Juga :