Assalamualaikum
Berikut ini adalah poin atau isi dalam "surat" yang saya lihat pertama kali di akun facebook teman saya.
Karena isinya sangat bermanfaat, maka saya coba sebarkan melalui artikel ini.
Telah diatur ulang tata letaknya dan sedikit di penulisan, sehingga memudahkan para pembaca untuk mengerti.
Jika engkau yang imami, engkau membaca qunut dan akupun ikut dengan takdzim di belakangmu.
Demikian pula saat aku yang menjadi imam dan aku tidak membaca qunut, engkaupun ikut dengan penuh hormat tanpa ribut.
Itu karena #KitaTetapBersaudara
02. Di awal Ramadhan, hampir setiap tahun kita berbeda dalam memulainya.
Aku menggunakan methode hisab, engkau memakai rukyah.
Meski hasilnya berbeda, #KitaTetapBersaudara.
03. Saat tarawih, aku memilih melakukannya 11 rakaat dengan witirnya sebagaimana riwayat Ibunda Aisyah Radhiyallahu 'anha, sedangkan engkau memlih meneladani Sayyiduna Umar.
Ramadhan berjalan dengan penuh syahdu, tak ada kegaduhan.
Karena #KitaTetapBersaudara
04. Bahkan ketika hari raya menjelang, kita sering menggelar Shalat Ied dihari yang berbeda.
Namun #KitaTetapBersaudara.
05. Dalam hal tahlilan.
Engkau meyakini pendapat Imam Ahmad bin Hambal yang menyatakan bahwa ihda'ust tsawab akan sampai kepada arwah leluhur.
Namun aku lebih mantap berpegang teguh dengan pendapat penulis Kitab Ar Risalah yang merupakan rujukan Ilmu Ushul Fiqih yang pertama di dunia.
Yaitu imam Muhammad bin Idris Asy Syaf'i, yang menyatakan bahwa mengirim pahala kepada mayit tidak akan sampai.
Meski begitu kita tetap saling menghormati.
Karena #KitaTetapBersaudara.
06. Dalam pelaksanaan shalat Jum'at, engkau mengikuti Sunah Dzun Nurain, menantunya Rasulullah SAW, Sayyiduna Ustman yang mencontohkan Adzan Jum'at dua kali.
Sedangkan aku memilih adzan satu kali. Namun #KitaTetapBersaudara.
07. Saat engkau naik mimbar dengan gagah, engkau memakai jubah yang terbuat dari Yaman lengkap dengan imamah dan sorban dengan menggenggam erat tongkat.
Sedangkan aku terbiasa khutbah tanpa memegang tongkat. Tapi #KitaTetapBersaudara.
08. Saat memulai shalat, engkau jahr-kan lafadz niatmu karena mengikuti qoul guru kita Imam An Nawawi penulis Al Muhadzdzab, Riyadhus Shalihin dan Al Adzkar.
Sedangkan aku melantunkannya dalam hati, namun itu tidak sama sekali merusak ukhuwwah kita.
Tapi #KitaTetapBersaudara
09. Saat kita membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dalam shalat kita, aku membaca basmallah secara sirr (suara pelan).
Sedangkan engkau membacanya secara jahr (suara keras) karena mengikuti Imam As Syafi'i, hubungan kita tetap terjalin.
Karena #KitaTetapBersaudara
10. Nanti seba'da shalat, engkau lantunkan dzikirmu dengan keras karena berniat mendidik jama'ah, aku menghormatimu meski aku berdzikir dengan sirr.
Bagiku tak ada yang perlu dipersoalkan.
Kenapa ?
Karena #KitaTetapBersaudara.
11. Jika menyudahi ceramah, engkau lebih senang menggunakan kalimat wallahul muwaffiq ilaa aqwamit thariq, sedangkan aku biasa menggunakan fastabiqul khairat.
Bagiku itu ragam cara yang mengkayakan keislaman kita.
Dan tak perlu jadi persoalan, karena #KitaTetapBersaudara
12. Ada puluhan, bahkan ratusan, bahkan mungkin ribuan yang kita sering berbeda dalam pengamalan.
Namun selama ini tak pernah terjadi kegaduhan seperti saat ini, karena masing-masing kita mampu menahan diri.
Karena #KitaTetapBersaudara
13. Aku yakin saat aku tertidur lelap, engkau melantunkan doa kepada Allah agar dosa-dosaku dan dosa-dosa kaum muslimin semuanya diampuni Allah.
Dan kelak kita bisa berkumpul di Jannah-Nya.
Bukankah do'amu dan do'aku sama, "Ya Rabb, ampunilah dosa-dosa kami, dosa ibu-bapak kami, dosa-dosa saudara kami dan dosa saudara yang telah mendahului kami.
Dengan keimanan dan jangan Engkau jadikan dalam hati kami rasa dengki terhadap orang-orang yang beriman.
Sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Itu karena #KitaTetapBersaudara
14. Saat ini organisasimu tengah menjadi olok-olokkan banyak orang.
Tentu dengan berbagai motif, tapi yakinlah bukan organisasimu yang salah.
Namun hanya segelintir oknum yang sedang khilaf.
Bagiku organisasimu tetaplah suci sesuci arwah dan niat pendiri-pendirinya.
Janganlah engkau berputus asa.
Aku yakin engkau mampu melewati ini semua.
Aku selalu mendukungmu, karena #KitaTetapBersaudara.
15. Mungkin 1 atau 2 kalimatku belakangan ini juga melukai hatimu, Demi Allah aku meminta maaf.
Semua ini aku lakukan karena mencintaimu dan mencintai organisasimu yang menjadi wasilah perjuanganmu karena sampai detik ini #KitaTetapBersaudara.
16. Aku hanya tidak mau engkau diperalat musuh-musuh kita, lalu tanpa engkau sadari engkau dibenturkan dengan saudara sendiri dan engkau tak menyadarinya.
Maka aku menegurmu dengan cara dan bahasaku.
Ini semua aku lakukan karena #KitaTetapBersaudara.
17. Renungkanlah dengan hati yang jernih!
Soal Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 45 bagi kita telah final.
Itulah pilar berbangsa kita dan yakinlah mayoritas anak-anak negeri ini sepakat dengan kita.
Namun, 4 pilar ini digunakan sebagian pihak untuk mengacak-acak persaudaraan kita, agar kita saling curiga.
Kenapa aku menasehatimu, karena #KitaTetapBersaudara.
18. Ingatlah 4 pilar ini diobral oleh musuh bangsa dan musuh agama kita semenjak kasus penistaan kitab suci kita.
Sebelum itu tidak pernah kita persoalkan masalah ini karena 4 pilar ini telah final.
Resapilah nasehatku ini.
Aku mencintaimu karena Allah. Karena #KitaTetapBersaudara.
19. Saudaraku, jangan mau menari dengan musik orang lain!
Ada skenerio besar untuk membenturkan organisasi kita.
Jika organisasi kita berhasil mereka benturkan, bangsa kita akan terlibat perang suadara dan yang mengumpulkan ghanimahnya adalah mereka.
Maka sadarilah, bahwa #KitaTetapBersaudara.
20. اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا واجعلنا إخوانا متحابيين يا رب العالمين
"Ya Allah lembutkan hati kami dan perbaiki hubungan diantara kami serta jadikan kami saudara seiman yang saling mencintai, duhai pemilik alam semesta."
Aamiin
Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum
*Dikutip dari sumber Suhari Abu Fatih
Berikut ini adalah poin atau isi dalam "surat" yang saya lihat pertama kali di akun facebook teman saya.
Karena isinya sangat bermanfaat, maka saya coba sebarkan melalui artikel ini.
Telah diatur ulang tata letaknya dan sedikit di penulisan, sehingga memudahkan para pembaca untuk mengerti.
Surat Cinta Untuk Saudara Seiman
01. Mari kita ingat, dari dulu kita berbeda dalam qunut subuh.Jika engkau yang imami, engkau membaca qunut dan akupun ikut dengan takdzim di belakangmu.
Demikian pula saat aku yang menjadi imam dan aku tidak membaca qunut, engkaupun ikut dengan penuh hormat tanpa ribut.
Itu karena #KitaTetapBersaudara
02. Di awal Ramadhan, hampir setiap tahun kita berbeda dalam memulainya.
Aku menggunakan methode hisab, engkau memakai rukyah.
Meski hasilnya berbeda, #KitaTetapBersaudara.
03. Saat tarawih, aku memilih melakukannya 11 rakaat dengan witirnya sebagaimana riwayat Ibunda Aisyah Radhiyallahu 'anha, sedangkan engkau memlih meneladani Sayyiduna Umar.
Ramadhan berjalan dengan penuh syahdu, tak ada kegaduhan.
Karena #KitaTetapBersaudara
04. Bahkan ketika hari raya menjelang, kita sering menggelar Shalat Ied dihari yang berbeda.
Namun #KitaTetapBersaudara.
05. Dalam hal tahlilan.
Engkau meyakini pendapat Imam Ahmad bin Hambal yang menyatakan bahwa ihda'ust tsawab akan sampai kepada arwah leluhur.
Namun aku lebih mantap berpegang teguh dengan pendapat penulis Kitab Ar Risalah yang merupakan rujukan Ilmu Ushul Fiqih yang pertama di dunia.
Yaitu imam Muhammad bin Idris Asy Syaf'i, yang menyatakan bahwa mengirim pahala kepada mayit tidak akan sampai.
Meski begitu kita tetap saling menghormati.
Karena #KitaTetapBersaudara.
06. Dalam pelaksanaan shalat Jum'at, engkau mengikuti Sunah Dzun Nurain, menantunya Rasulullah SAW, Sayyiduna Ustman yang mencontohkan Adzan Jum'at dua kali.
Sedangkan aku memilih adzan satu kali. Namun #KitaTetapBersaudara.
07. Saat engkau naik mimbar dengan gagah, engkau memakai jubah yang terbuat dari Yaman lengkap dengan imamah dan sorban dengan menggenggam erat tongkat.
Sedangkan aku terbiasa khutbah tanpa memegang tongkat. Tapi #KitaTetapBersaudara.
08. Saat memulai shalat, engkau jahr-kan lafadz niatmu karena mengikuti qoul guru kita Imam An Nawawi penulis Al Muhadzdzab, Riyadhus Shalihin dan Al Adzkar.
Sedangkan aku melantunkannya dalam hati, namun itu tidak sama sekali merusak ukhuwwah kita.
Tapi #KitaTetapBersaudara
09. Saat kita membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dalam shalat kita, aku membaca basmallah secara sirr (suara pelan).
Sedangkan engkau membacanya secara jahr (suara keras) karena mengikuti Imam As Syafi'i, hubungan kita tetap terjalin.
Karena #KitaTetapBersaudara
10. Nanti seba'da shalat, engkau lantunkan dzikirmu dengan keras karena berniat mendidik jama'ah, aku menghormatimu meski aku berdzikir dengan sirr.
Bagiku tak ada yang perlu dipersoalkan.
Kenapa ?
Karena #KitaTetapBersaudara.
11. Jika menyudahi ceramah, engkau lebih senang menggunakan kalimat wallahul muwaffiq ilaa aqwamit thariq, sedangkan aku biasa menggunakan fastabiqul khairat.
Bagiku itu ragam cara yang mengkayakan keislaman kita.
Dan tak perlu jadi persoalan, karena #KitaTetapBersaudara
12. Ada puluhan, bahkan ratusan, bahkan mungkin ribuan yang kita sering berbeda dalam pengamalan.
Namun selama ini tak pernah terjadi kegaduhan seperti saat ini, karena masing-masing kita mampu menahan diri.
Karena #KitaTetapBersaudara
13. Aku yakin saat aku tertidur lelap, engkau melantunkan doa kepada Allah agar dosa-dosaku dan dosa-dosa kaum muslimin semuanya diampuni Allah.
Dan kelak kita bisa berkumpul di Jannah-Nya.
Bukankah do'amu dan do'aku sama, "Ya Rabb, ampunilah dosa-dosa kami, dosa ibu-bapak kami, dosa-dosa saudara kami dan dosa saudara yang telah mendahului kami.
Dengan keimanan dan jangan Engkau jadikan dalam hati kami rasa dengki terhadap orang-orang yang beriman.
Sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Itu karena #KitaTetapBersaudara
14. Saat ini organisasimu tengah menjadi olok-olokkan banyak orang.
Tentu dengan berbagai motif, tapi yakinlah bukan organisasimu yang salah.
Namun hanya segelintir oknum yang sedang khilaf.
Bagiku organisasimu tetaplah suci sesuci arwah dan niat pendiri-pendirinya.
Janganlah engkau berputus asa.
Aku yakin engkau mampu melewati ini semua.
Aku selalu mendukungmu, karena #KitaTetapBersaudara.
15. Mungkin 1 atau 2 kalimatku belakangan ini juga melukai hatimu, Demi Allah aku meminta maaf.
Semua ini aku lakukan karena mencintaimu dan mencintai organisasimu yang menjadi wasilah perjuanganmu karena sampai detik ini #KitaTetapBersaudara.
16. Aku hanya tidak mau engkau diperalat musuh-musuh kita, lalu tanpa engkau sadari engkau dibenturkan dengan saudara sendiri dan engkau tak menyadarinya.
Maka aku menegurmu dengan cara dan bahasaku.
Ini semua aku lakukan karena #KitaTetapBersaudara.
17. Renungkanlah dengan hati yang jernih!
Soal Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 45 bagi kita telah final.
Itulah pilar berbangsa kita dan yakinlah mayoritas anak-anak negeri ini sepakat dengan kita.
Namun, 4 pilar ini digunakan sebagian pihak untuk mengacak-acak persaudaraan kita, agar kita saling curiga.
Kenapa aku menasehatimu, karena #KitaTetapBersaudara.
18. Ingatlah 4 pilar ini diobral oleh musuh bangsa dan musuh agama kita semenjak kasus penistaan kitab suci kita.
Sebelum itu tidak pernah kita persoalkan masalah ini karena 4 pilar ini telah final.
Resapilah nasehatku ini.
Aku mencintaimu karena Allah. Karena #KitaTetapBersaudara.
19. Saudaraku, jangan mau menari dengan musik orang lain!
Ada skenerio besar untuk membenturkan organisasi kita.
Jika organisasi kita berhasil mereka benturkan, bangsa kita akan terlibat perang suadara dan yang mengumpulkan ghanimahnya adalah mereka.
Maka sadarilah, bahwa #KitaTetapBersaudara.
20. اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا واجعلنا إخوانا متحابيين يا رب العالمين
"Ya Allah lembutkan hati kami dan perbaiki hubungan diantara kami serta jadikan kami saudara seiman yang saling mencintai, duhai pemilik alam semesta."
Aamiin
Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum
*Dikutip dari sumber Suhari Abu Fatih
Baca Juga :