Tercatat sebelum jatuhnya Kekaisaran Ottoman, Negara Turki pernah menggunakan hukum Islam dalam sistem pemerintahannya.
Hingga Kemal Ataturk mengambil alih pemerintahan dan mengubah banyak hal dan sistem di negaranya secara drastis.
Ia tidak hanya menerapkan sistem sekularisme di negaranya, tetapi juga banyak menghapuskan hukum-hukum Islam.
Dia memaksa menutup sekolah-sekolah Islam, warga dilarang memakai pakaian Islam atau hijab bagi perempuan, azan yang menggunakan bahasa Turki dan membuat undang-undang anti Islam.
Selama waktu itu Turki menganut paham sekulerisme atau paham yang membedakan urusan dunia dan urusan agama.
Negara telah memberlakukan undang-undang yang dibuat oleh pendirinya yaitu Ataturk.
Namun, hal itu berubah setelah Recep Tayyip Erdogan mengambil alih pemerintahan dengan menjadi presiden.
Erdogan sebagai Presiden Turki merevisi beberapa undang-undang yang mengacu kepada ajaran Islam.
Dapat kita lihat 7 langkah utama perubahan yang dilakukan oleh Erdogan untuk mendukung ajaran Islam.
Berikut langkah-langkahnya :
1. Konstruksi Masjid sebanyak 17.000 bangunan.
Menurut sebuah laporan yang dibuat oleh The Atlantic, dalam rentang waktu 11 tahun pemerintah Turki telah mampu membangun Masjid baru sekitar 17.000 bangunan.
Masjid-masjid lain sedang direnovasi peninggalan kekaisaran Ottoman.
2. Larangan jilbab telah dicabut.
Sebelumnya, wanita di Turki tidak diizinkan untuk mengenakan jilbab/hijab ketika sedang bertugas di sektor publik misalnya guru, pengacara, dosen dan lainnya.
Begitu juga mahasiswi yang sedang berkuliah mereka sebelumnya terpaksa mengenakan hijab saat berangkat kuliah dan melepaskannya ketika masuk ke ruang kelas.
Begitulah buruknya pemerintahan dengan sistem sekulerisme ini.
Namun pada tahun 2015, Partai Keadilan dan Pembangunan mengambil inisiatif untuk menghapuskan larangan ini.
Sampai sekarang guru dan perempuan yang bekerja di sektor publik dapat memakai jilbab kembali sambil mereka memberikan layanan kepada masyarakat.
3. Sekolah Imam-Hatip menampung sebanyak 1 juta siswa.
Sekolah Imam-Hatip dibangun setelah Sekolah Madrasah dilarang oleh Ataturk.
Sekolah ini menyediakan pendidikan agama dan melatih siswanya untuk menjadi seorang Imam besar.
Masjid di Turki yang dibangun pemerintah menunjuk sebagian besar para imam yang telah bersekolah dan mendapatkan pelatihan dari Sekolah Imam-Hatip.
Promosi ajaran Islam di Turki tidak hanya memperluas Sekolah Imam-Hatip tetapi juga menampung lebih banyak siswa yang terdaftar.
Jumlah siswa yang terdaftar di sana secara resmi dinyatakan telah mencapai 1 juta siswa dibanding dengan pada tahun 2013 sekitar 685.000 siswa.
4. Wajibnya pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah.
Di sekolah Turki, pendidikan agama menjadi mata pelajaran yang wajib.
Setiap sekolah wajib memperkenalkan pelajaran sejarah Islam dalam kurikulum mereka.
Menurut sumber, pelajaran “Kehidupan Nabi Muhammad SAW” dan “Al-Qur’an” wajib diterapkan dalam silabus mata pelajaran mereka.
5. Menghapus larangan usia dibawah 12 tahun dilarang mempelajari Al-Qur’an.
Anak-anak yang usianya 12 tahun dahulu tidak diperbolehkan menghadiri kursus tersebut.
Namun sejak tahun 2015 lalu, pemerintah Turki telah menghapuskan hukum tersebut dan telah memberlakukan kembali pelajaran mengenai Al-Qur’an bahkan sejak pra-sekolah.
6. Penjualan alkohol dan iklan dibatasi.
Di Negara Turki diperbolehkan menjual dan mengiklankan alkohol, namun pemerintahan baru telah membatasi penjualan iklan produk tersebut.
Sekarang, tidak ada lagi iklan alkohol dalam jarak 100 meter dari Masjid atau sekolah setempat.
Asrama mahasiswa, lembaga kesehatan, klub olahraga, lembaga pendidikan dan tempat pengisian bahan bakar tidak diperbolehkan menjual alkohol.
Alkohol hanya dapat dijual dan diiklankan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Misalnya iklan di televisi, jika memuat tentang alkohol gambar harus diburamkan.
7. Pemberlakuan sistem Bank Syariah.
Contohnya Bank Islam Ziraat adalah bank milik negara yang berkembang dengan cepat.
Hal ini diperkirakan pada tahun 2018 mendatang sebanyak 170 cabang Bank Syariah akan selesai dibangun di seluruh Turki.
Presiden Turki telah mendorong sistem Perbankan Syariah dan mengkritik sistem perbankan konvensional.
Itulah 7 langkah perubahan Negara Turki yang telah diterapkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Perubahan itu tentunya sangat berdampak positif bagi perkembangan Islam di negara itu.
Terbukti dengan sistem pemerintahan Islam, suatu negara bisa berkembang dengan pesat.
Sekarang, Negara Turki termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di bawah kepemimpinan Erdogan.
*Sumber: Website Masjidalharammakkah
Hingga Kemal Ataturk mengambil alih pemerintahan dan mengubah banyak hal dan sistem di negaranya secara drastis.
Ia tidak hanya menerapkan sistem sekularisme di negaranya, tetapi juga banyak menghapuskan hukum-hukum Islam.
Dia memaksa menutup sekolah-sekolah Islam, warga dilarang memakai pakaian Islam atau hijab bagi perempuan, azan yang menggunakan bahasa Turki dan membuat undang-undang anti Islam.
Selama waktu itu Turki menganut paham sekulerisme atau paham yang membedakan urusan dunia dan urusan agama.
Negara telah memberlakukan undang-undang yang dibuat oleh pendirinya yaitu Ataturk.
Namun, hal itu berubah setelah Recep Tayyip Erdogan mengambil alih pemerintahan dengan menjadi presiden.
Erdogan sebagai Presiden Turki merevisi beberapa undang-undang yang mengacu kepada ajaran Islam.
Dapat kita lihat 7 langkah utama perubahan yang dilakukan oleh Erdogan untuk mendukung ajaran Islam.
Berikut langkah-langkahnya :
1. Konstruksi Masjid sebanyak 17.000 bangunan.
sumber: https://www.travelezo.com |
Masjid-masjid lain sedang direnovasi peninggalan kekaisaran Ottoman.
2. Larangan jilbab telah dicabut.
sumber: http://www.sofia-zhanzabila.com |
Begitu juga mahasiswi yang sedang berkuliah mereka sebelumnya terpaksa mengenakan hijab saat berangkat kuliah dan melepaskannya ketika masuk ke ruang kelas.
Begitulah buruknya pemerintahan dengan sistem sekulerisme ini.
Namun pada tahun 2015, Partai Keadilan dan Pembangunan mengambil inisiatif untuk menghapuskan larangan ini.
Sampai sekarang guru dan perempuan yang bekerja di sektor publik dapat memakai jilbab kembali sambil mereka memberikan layanan kepada masyarakat.
3. Sekolah Imam-Hatip menampung sebanyak 1 juta siswa.
sumber: https://www.turks.nl |
Sekolah ini menyediakan pendidikan agama dan melatih siswanya untuk menjadi seorang Imam besar.
Masjid di Turki yang dibangun pemerintah menunjuk sebagian besar para imam yang telah bersekolah dan mendapatkan pelatihan dari Sekolah Imam-Hatip.
Promosi ajaran Islam di Turki tidak hanya memperluas Sekolah Imam-Hatip tetapi juga menampung lebih banyak siswa yang terdaftar.
Jumlah siswa yang terdaftar di sana secara resmi dinyatakan telah mencapai 1 juta siswa dibanding dengan pada tahun 2013 sekitar 685.000 siswa.
4. Wajibnya pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah.
sumber: https://www.turkishminute.com |
Setiap sekolah wajib memperkenalkan pelajaran sejarah Islam dalam kurikulum mereka.
Menurut sumber, pelajaran “Kehidupan Nabi Muhammad SAW” dan “Al-Qur’an” wajib diterapkan dalam silabus mata pelajaran mereka.
5. Menghapus larangan usia dibawah 12 tahun dilarang mempelajari Al-Qur’an.
sumber: http://islam.ru |
Dimasa lalu, ada batas usia untuk mempelajari Al-Qur’an di Turki.
Anak-anak yang usianya 12 tahun dahulu tidak diperbolehkan menghadiri kursus tersebut.
Namun sejak tahun 2015 lalu, pemerintah Turki telah menghapuskan hukum tersebut dan telah memberlakukan kembali pelajaran mengenai Al-Qur’an bahkan sejak pra-sekolah.
6. Penjualan alkohol dan iklan dibatasi.
sumber: https://www.thedrinksbusiness.com |
Sekarang, tidak ada lagi iklan alkohol dalam jarak 100 meter dari Masjid atau sekolah setempat.
Asrama mahasiswa, lembaga kesehatan, klub olahraga, lembaga pendidikan dan tempat pengisian bahan bakar tidak diperbolehkan menjual alkohol.
Alkohol hanya dapat dijual dan diiklankan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Misalnya iklan di televisi, jika memuat tentang alkohol gambar harus diburamkan.
7. Pemberlakuan sistem Bank Syariah.
sumber: http://aa.com.tr |
Negara Turki telah menerapkan sistem perbankan Syariah.
Contohnya Bank Islam Ziraat adalah bank milik negara yang berkembang dengan cepat.
Hal ini diperkirakan pada tahun 2018 mendatang sebanyak 170 cabang Bank Syariah akan selesai dibangun di seluruh Turki.
Presiden Turki telah mendorong sistem Perbankan Syariah dan mengkritik sistem perbankan konvensional.
Itulah 7 langkah perubahan Negara Turki yang telah diterapkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Perubahan itu tentunya sangat berdampak positif bagi perkembangan Islam di negara itu.
Terbukti dengan sistem pemerintahan Islam, suatu negara bisa berkembang dengan pesat.
Sekarang, Negara Turki termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di bawah kepemimpinan Erdogan.
*Sumber: Website Masjidalharammakkah
Baca Juga :