Penulis
Assalamualaikum...
Aku berjalan tak tentu arah...
Mencari makna hidup sebenarnya...
Namun kemana akan ku cari...
Arti hidup yang hakiki...
Kepada siapa hendak mengadu...
Tentang hidup ku yang tak menentu...
Ku pandangi teman teman sebaya...
Sibuk dengan celotehnya...
Tentang drama korea terbaru...
Tentang terupdate model model baju...
Ada pula dua remaja saling bermesra...
Bercengkrama soal rasa cinta...
Sesekali senyum tersimpul di pipinya...
Sesekali tangis memecah bahagianya...
Benarkah itu yang mereka sebut bahagia...
Yang putra berkumpul mendukung klub sepak bola...
Terkadang pula motor ditunggangi untuk lomba...
Semua aktivitas unfaedah dilakoni tanpa merasa berdosa...
Yang putri sibuk mempercantik diri...
Karena tau bisa menghasilkan rupiah tinggi...
Kehormatan pun menjadi taruhan..
Diobral seperti panci di pasaran...
Dijamin tak akan kebobolan...
Tak takut hamil apalagi melahirkan...
Karena mereka punya senjata andalan...
Alat kontrasepsi yang menjadi barang bawaan...
Begitukah standarisasinya...
Untuk menjadi remaja sebenarnya...
Begitukah yang harus ku tiru...
Hidup di zaman dua ribu..
Bukan...Bukan itu yang ku mau..
Aku muslim, tapi aku disuguhi gaya hidup tanpa moral...
Pacaran, free sex, minuman keras, hura-hura...
Bahkan tak jarang remaja nyandu narkoba...
Itu keren kata mereka...
Aku muslim, tapi tak pernah mengerti...
Dengan apa ku maknai hidup ku ini...
Aku ingin bangkit...
Namun sungguh sulit...
Adakah yang bisa melindungi...
Dari jeratan pergaulan yang membeliti...
Adakah yang bisa menjadi garda terdepan...
Untuk mengamankan generasi muda yang kebablasan...
Wahai Allah...
Mengapa hidup ku sangat kelabu...
Membuat kabur pandangan ku...
Wahai Allah...
Aku ingin hidup ku berarti...
Agar tidak terengaruh zaman terkini...
Untuk sekedar bisa menjawab pertanyaan-Mu nanti...
Kini aku pun mengaji...
Aku pilih Islam sebagai solusi...
Agar hidup ku tetap terkendali...
Dalam koridor Illahi Robbi...
Mencari makna hidup sebenarnya...
Namun kemana akan ku cari...
Arti hidup yang hakiki...
Kepada siapa hendak mengadu...
Tentang hidup ku yang tak menentu...
Ku pandangi teman teman sebaya...
Sibuk dengan celotehnya...
Tentang drama korea terbaru...
Tentang terupdate model model baju...
Ada pula dua remaja saling bermesra...
Bercengkrama soal rasa cinta...
Sesekali senyum tersimpul di pipinya...
Sesekali tangis memecah bahagianya...
Benarkah itu yang mereka sebut bahagia...
Yang putra berkumpul mendukung klub sepak bola...
Terkadang pula motor ditunggangi untuk lomba...
Semua aktivitas unfaedah dilakoni tanpa merasa berdosa...
Yang putri sibuk mempercantik diri...
Karena tau bisa menghasilkan rupiah tinggi...
Kehormatan pun menjadi taruhan..
Diobral seperti panci di pasaran...
Dijamin tak akan kebobolan...
Tak takut hamil apalagi melahirkan...
Karena mereka punya senjata andalan...
Alat kontrasepsi yang menjadi barang bawaan...
Begitukah standarisasinya...
Untuk menjadi remaja sebenarnya...
Begitukah yang harus ku tiru...
Hidup di zaman dua ribu..
Bukan...Bukan itu yang ku mau..
Aku muslim, tapi aku disuguhi gaya hidup tanpa moral...
Pacaran, free sex, minuman keras, hura-hura...
Bahkan tak jarang remaja nyandu narkoba...
Itu keren kata mereka...
Aku muslim, tapi tak pernah mengerti...
Dengan apa ku maknai hidup ku ini...
Aku ingin bangkit...
Namun sungguh sulit...
Adakah yang bisa melindungi...
Dari jeratan pergaulan yang membeliti...
Adakah yang bisa menjadi garda terdepan...
Untuk mengamankan generasi muda yang kebablasan...
Wahai Allah...
Mengapa hidup ku sangat kelabu...
Membuat kabur pandangan ku...
Wahai Allah...
Aku ingin hidup ku berarti...
Agar tidak terengaruh zaman terkini...
Untuk sekedar bisa menjawab pertanyaan-Mu nanti...
Kini aku pun mengaji...
Aku pilih Islam sebagai solusi...
Agar hidup ku tetap terkendali...
Dalam koridor Illahi Robbi...