Saya secara pribadi betul-betul merasakan bahagia ketika bisa berbuka puasa bersama keluarga, ayah ibu dan anak-anak bisa duduk bersama menanti berbuka puasa.
Yang mungkin momen ini sangat jarang di hari-hari yang biasa dimana tiap kita punya aktivitas sendiri-sendiri, namun di bulan puasa ini, Allah satukan karena perintah-Nya.
Bersama di meja makan, bersenda gurau di depan hidangan, lalu berdoa bersama sebelum berbuka, merasakan bahagia saat menyantap karunia Allah dengan nama-Nya.
MasyaAllah, mungkin momen ini yang kita akan rindukan di tiap simpang dalam hidup kita, kebersamaan yang tak bisa dibeli, tak terganti walau dengan tawaran dunia apapun.
Kemarin anak saya yang baru belajar puasa, Ghazi yang masih 6 tahun sempat merasa tidak kuat menahan haus, jam 4 sore sudah ada segelas air di tangannya, mau batal.
Dengan memelas dia meminta pembenaran Abi dan Umminya, "Oji mau buka ya ummi abi, Oji haus nih", maka dengan senyum sebisa yang saya mampu, saya sampaikan.
"Kalau Ghazi buka sekarang, sayang.. Dan nanti Ghazi enggak tenang, karena Abi, Ummi dan Cece dan Koko masih puasa, masak Ghazi ikutan Aia yang masih kecil?".
Saya lanjutkan, "Dan Ghazi tau? Kalau Ghazi bisa tahan dikit lagi, nanti pas Ghazi buka sama Abi dan Ummi, Ghazi bakal dikasih Allah kebahagiaan, mau?".
Walhasil hari itu Ghazi berbuka maghrib, dengan keceriaan lebih di wajahnya, itu kebahagiaan yang Allah janjikan, bahkan bagi mereka yang belum wajib berpuasa Ramadhan.
Lalu Ghazi pun berseloroh, "Besok Oji mau puasa seharian!", ketagihan rasa bahagia tampaknya, walaupun esoknya tetap dia tak kuat untuk berpuasa seharian hehehe.
Lihatlah, jadi siapa yang Allah berikan bahagia ? Yaitu yang taat. Maka sayang sekali ada yang Ramadhan datang, tapi masih enggan untuk berpuasa, bahagianya tak diambil.
Mungkin dia merasa tak puasa saat Ramadhan menyenangkan, salah besar, justru kebahagiaan itu Allah janjikan pada yang berpuasa dengan sungguh-sungguh.
*Sumber dikutip dari Halaman Facebook Ustadz Felix Siauw
Baca Juga :