Bakteri merupakan salah satu organisme uniseluler berukuran kecil yang terdapat hampir di seluruh ekosistem.
Bakteri berfungsi untuk mendegradasi dan mendaur ulang unsur atau elemen esensial, sehingga menjadi salah satu organisme utama dalam suatu ekosistem.
Escherichia coli ialah bakteri yang berbentuk batang pendek (Basil) tergolong dalam Gram Negatif dan hidup dalam manusia dan hewan berdarah panas.
Beberapa jenis E. coli umumnya ditemukan pada penderita diare dan keracunan makanan.
Bakteri berfungsi untuk mendegradasi dan mendaur ulang unsur atau elemen esensial, sehingga menjadi salah satu organisme utama dalam suatu ekosistem.
Escherichia coli ialah bakteri yang berbentuk batang pendek (Basil) tergolong dalam Gram Negatif dan hidup dalam manusia dan hewan berdarah panas.
Beberapa jenis E. coli umumnya ditemukan pada penderita diare dan keracunan makanan.
Jenis-jenis E. coli diantaranya:
- EPEC (Enteropathogenic Escherichia coli),
- EIEC (Enteroinvasive Escherichia coli),
- ETEC (Enterotoxigenic Escherichia coli), dan
- EHEC (Enterohaemorrhagic Escherichia coli).
Perbedaan kelas dari bakteri Escherichia coli tersebut di atas dipengaruhi oleh penyebaran protein yang terdapat pada selnya.
Secara umum bakteri E. Coli terdiri dari 45% lipid dan 55% protein.
Secara umum bakteri E. Coli terdiri dari 45% lipid dan 55% protein.
Escherichia Coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan.
Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli (Escherich, 1885) dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan.
Nama “Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. Coli.
Bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan terjadinya epidemik penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan seperti kolera, tifus, disentri, diare dan penyakit cacing.
Bibit penyakit ini berasal dari feses manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut.
Indikator yang menunjukkan bahwa air rumah tangga sudah dikotori feses adalah dengan adanya Eschericha Coli dalam air tersebut karena dalam feses manusia baik dalam keadaan sakit maupun sehat terdapat bakteri ini dalam tubuhnya.
Escherichia Coli umumnya merupakan bakteri pathogen yang banyak ditemukan pada saluran pencernaan manusia sebagai flora normal.
Morfologi bakteri ini adalah kuman berbentuk batang pendek (coccobasil), gram negatif, ukuran 0,4 – 0,7 µm x 1,4 µm, sebagian besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai kapsul.
Fisiologi E-Coli:
- Termolabil Toksin (LT)
- Termostabil Toksin (ST)
Klasifikasi E-Coli:
- Superdomain: Phylogenetica
- Filum: Proterobacteria
- Kelas: Gamma Proteobacteria
- Ordo: Enterobacteriales
- Family: Enterobacteriaceae
- Genus: Escherichia
- Species: Escherichia Coli
Proses Kehidupan
Secara alamiah Escherichia coli merupakan salah satu penghuni tubuh.
Penyebaran E. Coli dapat terjadi dengan cara kontak langsung (bersentuhan, berjabat tangan dan sebagainya) kemudian diteruskan melalui mulut, akan tetapi E. Coli pun dapat ditemukan tersebar di alam sekitar kita.
Penyebaran secara pasif dapat terjadi melalui makanan atau minuman.
Proses Reproduksi
Penyakit yang disebabkan oleh E-Coli:
- Infeksi saluran kemih,
- Pneumonia,
- Meningitis pada bayi baru lahir, dan
- Infeksi luka terutama luka di dalam abdomen
Sumber Penularan
Jalan masuk utama infeksi mikroorganisme ke tubuh manusia, melalui:
- Saluran Nafas
- Saluran Cerna
- Kulit dan Mukosa
- Melalui Parental
Pengobatan
Jenis antibiotik yang paling sering digunakan adalah ampisilin. Ampisilin adalah asam organik yang terdiri dari satu inti siklik dengan satu rantai samping.
Inti siklik terdiri dari cincin tiazolidin dan cincin betalaktam, sedangkan rantai sampingnya merupakan gugus amino bebas yang mengikat satu atom H
Patogenesis
Enteropathogenik Escherichia Coli (EPEC)
Enterotoxigenik Escherichia Coli (ETEC)
Enteroinvasive Escherichia Coli (EIEC)
Enterohemorrhagic Escherichia Coli (EHEC)
Enterodherant Escherichia Coli (EAEC)
Tanda-tanda umum E. Coli:
- Bentuk bulat cenderung ke batang panjang
- Bentuk batang, biasanya berukuran 0,5 x 1 - 3 μ
- Terdapat sendiri sendiri, berpasang-pasangan dan rangkaian pendek
- Bergerak atau tidak bergerak
- Bergerak dengan menggunakan flagella peritrik
- Biasanya tidak berbentuk kapsul
- Tidak membentuk spora
- Gram negatif
- Aerob, anaerob fakultatif.
Sifat-sifat khusus E-Coli :
- Merupakan parasit dalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas.
- Pada manusia kadang-kadang menyebabkan penyakit enteritis, peritonitis, cistitis dan sebagainya.
- Hasil uji methil red positif, keluarga dari spesies ini memfermentasikan laktosa dan glukosa dengan menghasilkan asam dan gas.
- Menghasilkan asam dalam jumlah yang banyak dari glukosa tetapi acethyl methyl carbinol tidak dihasilkan.
- CO₂ dan H₂ kira kira dihasilkan dalam volume yang sama dalam glukosa.
- Pada umumnya asam uric tidak dapat dipakai sebagai satu-satunya sumber nitrogen.
- Ditemukan dalam fases.
- Hasil uji Eykman.
- Asam sitrat dan garam dari asam sitrat tidak dapat dipakai sebagai satu-satunya sumber karbon.
Lingkungan yang mempengaruhi kehidupan mikroorganisme:
- Temperatur
- Kebasahan dan kekeringan
- Perubahan nilai osmosis
- Sinar
- Mekanik
Faktor Kimia:
- Oksidasi
- Koagolasi atau pengumpulan protein
- Depresi dan ketegangan permukaan
Pemeriksaan mikrobiologis pada susu di antaranya yaitu:
- Total plate count (TPC)
- Koliform
- Isolasi dan identifikasi
- Polymerase Chain Reaction (PCR)
Epidemiologi kasus keracunan setelah minum susu di Indonesia sering dilaporkan, baik melalui media cetak maupun media elektronik.
Pada bulan September 2004 telah terjadi keracunan setelah minum susu pada 72 siswa SD di Tulung Agung Jawa Timur, 300 siswa SD di Bandung, dan 73 karyawan Carefour di Surabaya.
Berdasarkan hasil uji pola kepekaan antibiotika, Escherichia Coli yang diisolasi diberbagai spesimen klinis yang diteliti oleh Hera Novita tahun 2004 telah diuraikan dari sebanyak 62 isolat yang diuji kepekaannya terhadap berbagai antibiotik, E. Coli inaktif yang berhasil diisolasi sebagian besar menunjukkan resistensi yang tinggi.
Spesies ini hampir semuanya intermediate terhadap fosfomisin dan golongan kuinolon yang sering digunakan oleh praktisi kesehatan (dokter) untuk mengobati infeksi saluran kemih, sehingga penggunaan antibiotika ini untuk penderita infeksi saluran kemih harus sangat hati-hati.
Bakteri E. Coli merupakan bakteri alami yang ada di dalam tubuh dalam jumlah dan suasana tertentu, akan tetapi jika bakteri E.
Coli akan menjadi patogen jika berada pada kondisi tertentu dan jumlah yang melebihi flora normal usus.
Dalam kehidupan sehari-hari bakteri E. Coli banyak ditemukan di sekitar kita, terkhususnya pada makanan.
Proses pemotongan hewan yang kurang higienis di rumah potong dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi bakteri pada daging.
Daging dan susu yang telah terkontaminasi oleh E. Coli O157: H7 dan tidak dimasak secara sempurna dapat menyebabkan infeksi E. Coli O157: H7 pada manusia yang mengkonsumsinya.
Daging dan susu yang terkontaminasi tidak memperlihatkan perubahan organoleptik baik warna, rasa, maupun bau.
Penularan E. Coli O157: H7 juga dapat terjadi melalui manusia yang terinfeksi ke manusia yang lainnya.
Pada umumnya infeksi oleh bakteri EHEC dapat menyebabkan hemorrhagic cilitis dan Hemolytic Uremic Syndrome (HUS).
Gejala klinis dapat muncul beberapa saat setelah mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi, maupun beberapa bulan kemudian.
Kejadian hemorrhagic colitis biasanya ditandai dengan gejala klinis crampy abdominal pain diikuti dengan diare cair pada 24 jam pertama selanjutnya diikuti adanya perdarahan, muntah, tetapi tidak diikuti peningkatan suhu tubuh.
Hemolityc uremic syndrome pada anak-anak dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
Jadi, Escherichia Coli atau Bacterium Coli Commune adalah sebuah nama bakteri yang diambil dari nama orang yang menemukannya yaitu Theodor Escherich.
Pada manusia, E. Coli yang menyebabkan diare dikelompokkan menjadi empat, yaitu Entero Toksigenik E. Coli (ETEC), Entero invasif E. Coli (EIEC), Entero Patogenik E. Coli (EPEC), dan Entero Hemoragik E. Coli (EHEC).
Berdasarkan diuji kepekaannya terhadap berbagai antibiotik, E. Coli inaktif yang berhasil diisolasi sebagian besar menunjukkan resistensi yang tinggi.
Antibiotika yang dapat digunakan untuk rujukan sementara adalah seftriakson, sefotaksim, dan meropenem.
*Sumber : Ardini Dinda A, Deya Adiby N, Iis suci yani, Rachmayanti dewi, Ulfa Pratiwikasmara
Baca Juga :