AMD Duron merupakan generasi ketiga dari perkembangan prosesor AMD. Juga merupakan jenis prosesor yang murah dan terjangkau dan dikenal pada tahun 2000-an.
Akan tetapi pada saat ini AMD sudah menghentikan produksi akan prosesor jenis AMD Duron.
AMD Duron adalah sebuah keluarga prosesor versi murah dari keluarga AMD yang diperkenalkan pada bulan Juni 2000. Pada awalnya, Duron memiliki nama kode Spitfire.
Tapi, sebenarnya kemampuannya masih sama dengan AMD Athlon yang lebih mahal, meski berharga murah (perbedaan kinerja yang ditunjukkannya hanya kira-kira 7%-10% pada kecepatan yang sama).
Seperti halnya Athlon yang ditujukan untuk menandingi Pentium III pada kelas PC high-end, Duron ditujukan untuk “bertarung” dengan Intel Celeron dalam kelas PC yang murah.
Di bawah ini merupakan gambar dari prosesor AMD Duron.
Spesifikasi AMD Duron
Karena Duron merupakan versi Athlon yang "dipangkas", ia memiliki semua arsitektur yang dimiliki oleh Athlon :
- Bus S2K yang digunakan dalam Athlon (200 MHz/266 MHz)
- MMX
- 3DNow!
- Enhanced 3DNow!
- Duron yang terbaru, Applebred bahkan mencakup 3DNow! Professional (yang merupakan versi SSE dari AMD).
AMD telah menghentikan proses produksi AMD Duron. Tapi, sebagai gantinya, AMD meluncurkan AMD Sempron.
Perbedaan, Keunggulan dan Kekurangan Prosesor Intel dan AMD
Beberapa perbedaan, keunggulan dan kekurangan prosesor Intel dan AMD:
- Set instruksi pada Intel adalah MMX, SSE, SSE2, dan SSE3, tetapi pada AMD SSE2 dan 3DNow. Tetapi dari sekian banyak istruksi yang dipakai oleh intel sebetulnya telah ada dalam 3DNow-nya AMD yang tidak dimiliki oleh Intel.
- Banyak transistor pada Intel 100 milyar, sedangkan AMD 105 milyar.
- Temperatur pada Intel dapat diatur oleh prosesornya sendiri (processor akan mengurangi kecepatan jika prosesor terlalu panas). Tapi pada AMD 64 temperatur maksimum adalah 900⁰C. Teknologi Intel lebih unggul dibanding AMD.
- AMD lebih unggul dalam pengolahan komunikasi aplikasi, seperti transfer data pada modem, MP3, Doubly Digital Suround Sound, dan grafik.
- Intel menang dibrand image dan marketnya, sedangkan AMD harganya yang lebih murah.
- Pada prosesor Intel Pentium 4 harga standard kinerjanya lumayan cepat. Memang, untuk urusan grafis masih kalah dibanding dengan AMD, tapi paling tidak prosesor Intel tidak cepat panas.
- Pada prosesor AMD harga agak murah dibanding Intel. Grafis bagus, kecepatannya lumayan, tapi cepat panas dibandingkan Intel.
- Untuk harga dan daya (listrik) pemakaian memang Intel jauh lebih murah dan jauh hemat listrik itu kelebihannya agar modal tidak keluar banyak dan cash-flow untuk bulanan (bayar listrik) sedikit lebih ringan.
Intel (Pentium 4)
Keunggulan:
- Memiliki varian-varian dengan performa paling kencang, bahkan belum ada prosesor AMD yang bisa jadi tandingannya pada range harga Rp. 2.000.000 (tepatnya AMD emang tidak punya prosesor dengan harga Rp. 2.000.000).
- Banyak yang bilang sangat stabil dipakai keperluan aplikasi berat dan multi tasking
- Range varian dan harga paling banyak
- Rasio clock/performance paling baik
- Konsumsi daya kecil dengan performa tinggi
Kekurangan:
- Harganya mahal
- Banyaknya varian bisa bikin bingung
- Varian tertinggi (Extreme Edition) mahal
- Harga satu platform (Prosesor, Mobo, RAM) yang tinggi.
AMD (Duron)
Keunggulan:
- Harga murah, dengan performa seimbang
- Varian lebih ditujukan ke arah ekonomis dengan price/performance ratio tertinggi yang bahkan melebihi price/performance Intel.
- AMD Quad-core bisa lebih dingin dari pada Intel Dual-core.
- Varian tertinggi (Black Edition) dibanderol dengan harga terjangkau, tanpa kehilangan muka di depan prosesor Intel dengan harga yang sama.
- Harga platform (Prosesor, Mobo, RAM) lebih murah tanpa mengorbankan performa keseluruhan.
Kekurangan:
- Konsumsi daya lebih tinggi dari pada prosesor Intel dengan performa sama.
- Rasio clock/performance yang lebih rendah dari pada Intel (Contohnya: AMD Phenom II X4 955BE 3,2 GHz baru bisa seimbang dengan Intel Core 2 Quad Q9550 yang 2,8 GHz, dan Phenom II 810 3,6 GHz bisa seimbang dengan Stock Core i5 750 2,6 GHz).
*Sumber: Dio Prima Putra, Edil Efendibar, dan Ramlah
Baca Juga :