Photo by K. Mitch Hodge on Unsplash - |
Faktor-faktor penting dalam sediaan larutan mata :
- Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan.
- Sterilitas akhir dari tetes mata dan kehadiran bahan antimikroba yang efektif untuk menghambat pertumbuhan dari banyak mikroorganisme selama penggunaan dari sediaan.
- Isotonisitas dari larutan.
- pH yang pantas dalam pembawa untuk menghasilkan stabilitas yang optimum.
Tetes mata adalah larutan berair yang idealnya harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
- Harus steril ketika dihasilkan
- Bebas dari partikel-partikel asing
- Harus bebas dari efek mengiritasi
- Harus mengandung pengawet yang cocok untuk mencegah pertumbuhan dari mikroorganisme yang dapat berbahaya yang dihasilkan selama penggunaan.
- Jika dimungkinkan tetes mata seharusnya isotonis dengan sekresi kelenjar air mata.
- Harus stabil secara kimia
Keuntungan dan kerugian tetes mata :
Keuntungan :
Larutan optalmik merupakan cara yang biasanya paling popular dari pemberian obat pada mata.
Seperti didefinisikan, semua bahan sepenuhnya dalam larutan, keseragaman tidak menjadi masalah dan terdapat gangguan fisik sedikit dengan daya penglihatan.
Kerugian :
Kerugian dasar dari larutan ini adalah relatif mempunyai waktu kontak yang singkat antara pengobatan dan absorbsi permukaan.
Formulasi umum
R/Zat aktif.
Bahan pembantu :
- Pengawet
- Pengisotonis
- Antioksidan
- Pendapar
- Peningkat viskositas
- Pensuspensi
- Surfaktan
Kloramfenikol : Chloramphenikol merupakan antibiotik yang mempunyai aktivitas bakteriostatik dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid.
Pemilihan kloramfenikol sebagai sediaan obat tetes mata steril karena Chloramphenikol mempunyai daya sebagai anti mikroba yang kuat melawan infeksi mata dan merupakan antibiotika spectrum luas bersifat bakteriostatik.
Formulasi Tetes Mata Kloramfenikol yang Akan Dibuat
- R/Chloramphenicolum = 50 mg
- Acidum boricum = 150 mg
- Natrii tetraboras = 30 mg
- Phenylhidrargyri nitras = 200 mg
- Aqua pro injeksi = 10 ml
Formulasi Tetes Mata Kloramfenikol
Bahan :
- Chloramphenicol
- Acidum boricum
- Natrii tetraboras
- Phenyl hidrargyri nitras
- Aqua pro injeksi
Prosedur Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
↓
Disiapkan Aqua Pro Injeksi
↓
Ditimbang Chlorampenicolum, acidum boricum, natrii tetraboras dan Phenylhidrargyri nitras pada neraca timbangan dengan kaca arloji yang sebelumnya telah disterilkan.
↓
Dikalibrasi beker gelas dan botol tetes mata yang akan digunakan (10,5 ml)
↓
Asam borat dilarutkan dengan Aqua Pro Injeksi tambahkan natrii tetraborat dan phenylhidrargyri nitras dihomogenkan.
↓
Kemudian setelah homogen digunakan untuk melarutkan kloramfenikol sedikit demi sedikit dan ditambahkan sisa Aqua Pro Injeksi.
↓
Setelah itu lakukan pengecekan pH (pH yang diinginkan yaitu 7).
↓
Melapisi corong dengan kertas saring dan dibasahi dengan Aqua Pro Injeksi kemudian pindahkan corong ke beker gelas yang sudah dikalibrasi.
↓
Kemudian disaring larutan kedalam erlenmeyer.
↓
Diambil sebanyak 10,5 ml untuk tiap wadah dan mengisikan larutan ke dalam wadah, ditutup dengan penutupnya
↓
Lakukan sterilisasi akhir
↓
Diberi etiket dan dilakukan evaluasi
- Chloramphenicol sebagai bahan aktif
- Asam borat dan Natrii tetraborat sebagai pendapar/pengatur pH.
- Phenylhydragyri nitras sebagai bahan pengawet.
- Aqua Pro Injeksi sebagai Pelarut
Sterilisasi Chloramphenicol menggunakan Sterilisasi B atau Sterilisasi C segera setelah dibuat. (FI Ed IV)
*Sumber: Elfitri K., Wirna N, Nitya W.U.
Baca Juga :