Outline :
- Logika
- Jenis-jenis Logika
- Argumen
- Logika Argumen
- Validitas
- Argumen Logis (Sound, Logically Sound)
- Argumen Tidak Logis (Not Sound, Fallacy Sound)
Pengantar Logika
Logika/logic berasal dari Bahasa Yunani “logos” yang artinya ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari penalaran argumen yang valid.
Aturan-aturan logika yang menggunakan kaidah-kaidah matematika, dipergunakan untuk membuktikan validitas suatu argumen.
Jenis Logika
1. Logika Klasik : Pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles (384 – 322 BC). Dalam hal ini Aristoteles mengembangkan suatu aturan untuk penalaran silogistik yang benar.
Suatu silogisme yang berbentuk sempurna (well formed syllogism) jika ia memiliki dua premis dan satu kesimpulan, well formed syllogism bisa valid dan tidak valid.
Beberapa A adalah tidak B.
Logika Klasik (Silogisme)
- Silogisme Hipotetical
Jika P maka Q
Jika Q maka R
------------------
Jika P maka R
- Silogisme Disjungtive
P tidak Q
Tidak Q
------------
Maka P
- Modus Ponens
Jika A maka B
A
--
B
- Modus Tollens
Jika A maka B
Tidak A
------------------
Tidak B
2. Logika Modern: Logika modern atau logika simbolik dikembangkan dari logika Aristoteles oleh Augutus De Morgan (1806-1871) dan Goorge Boole (1815 – 1864).
Well formed sentences memiliki satu nilai saja = 1 atau 0.
- Logika Proporsisional : Purwokerto adalah ibukota Jawa Tengah
- Logika Predikat
Jika Budi seorang mahasiswa, maka ia pandai
Susi seorang mahasiswa
Dengan demikian, ia pasti pandai
3. Argumen: Usaha untuk mencari kebenaran dari pernyataan berupa kesimpulan, dengan berdasarkan kebenaran dari satu kumpulan pernyataan yang disebut premis-premis.
- Bentuk argumen : Sekumpulan pernyataan yang terdiri dari premis-premis dan diikuti satu kesimpulan.
Logika Argumen. Pernyataan logika :
- Jika permintaan bertambah, maka proses produksi ditingkatkan
- Jika proses produksi ditingkatkan maka jam kerja karyawan akan lebih padat
- Jika permintaan bertambah, maka jam kerja karyawan akan lebih padat
Validitas Argumen. Premis-premis yang diikuti oleh suatu kesimpulan yang berasal dari premis-premisnya dan bernilai benar.
- Logis (Sound, Logically Sound) : Argumen disebut sebagai argumen logis jika dan hanya jika kesimpulan dan semua premisnya bernilai benar.
- Tidak Logis (Not Sound, Fallacy Sound) : Argumen disebut sebagai argumen tidak logis jika dan hanya jika kesimpulan dan premisnya bisa bernilai benar atau salah.
*Sumber: Lusiana - Dosen
Baca Juga :