1. Dongeng Si Tukang Semir Saleh Mengorbankan Tabungan Hajinya
Pada suatu hari ada seorang laki-laki yang miskin dan ia hanya berprofesi sebagai tukang semir sepatu. Tetapi walau pun ia miskin, ia sangat rajin beribadah.
Seperti kebanyakan orang-orang, ia juga sangat bermimpi agar bisa naik haji suatu hari nanti.
Dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun, ia rajin mengumpulkan uang hasil semir sepatunya demi harapan suatu saat ia bisa naik haji.
Uang yang dikumpulkannya tidak pernah mencukupi untuk ongkos naik haji. Namun karena ia sabar, pada akhirnya tabungan untuk naik hajinya pun sudah cukup.
Melihat tabungannya sudah mencukupi untuk naik haji, ia sangat bergembira. Namun, tiba-tiba ia kaget karena tetangganya sedang sakit parah dan memerlukan banyak biaya untuk berobat.
Si tukang semir pun mengunjungi tetangganya yang sedang sakit tersebut yang juga miskin. terdengar tetangganya merintih kesakitan karena sakit yang dideritanya.
Karena merasa kasihan, si tukang semir pun memberikan semua tabungan hajinya untuk tetangganya berobat.
Si tukang semir memang batal naik haji, tetapi di dalam hatinya ia senang karena bisa memberikan harapan dan ketenangan kepada tetangganya yang sedang ditimpa musibah dan membutuhkan biaya untuk berobatnya.
Berikanlah pertolongan pada orang-orang di sekelilingmu jika itu memang bisa kau lakukan.
Karena Allah pasti akan membalas pertolonganmu itu dengan pahala yang berlipat ganda dan akan menjadi kejutan yang menakjubkan.
2. Dongeng Nenek yang Menggosok Besi Batangan Menjadi Jarum
Pada suatu hari, ada seorang anak kecil tinggal di desa yang terpencil. Karena kenakalannya, bocah ini sering tidak mengikuti pelajaran membaca dan menulis yang seharusnya Ia ikuti.
Dia lebih suka bermain-main menyusuri jalanan dan tepian sungai.
Suatu hari, ditepian sungai bocah kecil ini memperhatikan seorang Nenek sedang mengerjakan sesuatu berulang-ulang. Ia menggosok-gosokan sesuatu pada sebuah batu.
Sampai beberapa hari berikutnya, si bocah kecil ini masih memperhatikan hal yang sama yang dilakukan oleh Nenek itu.
Melihat Nenek itu si bocah kecil pun menjadi penasaran. Dan Ia pun memberanikan diri mendekati si Nenek.
"Nek, Sudah beberapa hari ini saya perhatikan dan saya lihat Nenek melakukan hal yang sama terus-menerus.. Sebenarnya Nenek sedang melakukan apa?"
"Nenek sedang menggosok besi batangan ini, Nak..." Jawab si Nenek.
Si bocah kecil pun semakin penasaran. "Untuk apa Nenek menggosok besi batangan itu , Nek?"
"Nenek menggosok besi batangan ini untuk dibuat sebuah jarum, Nak !" Tandas si Nenek.
Si bocah kecil ini tampak tidak percaya. "Wah ... mana mungkin Nek, besi batangan digosok menjadi jarum?"
Si Nenek pun menghentikan kegiatannya yang sedang menggosok besi batangan dan memandang si bocah kecil itu dan berkata "Selama kita memiliki kemauan dan kesabaran, besi batangan ini bisa di gosok terus menerus, pasti bisa menjadi Jarum...!"
Si bocah kecil pun merasa kagum mendengar jawaban si Nenek.
Dan peristiwa itu membuatnya menjadi pelajar yang rajin, disiplin, dan teguh. Setelah dewasa, si bocah tadi menjadi seorang sastrawan terkenal, Ia selalu teringat pesan dari Nenek tua itu.
Hikmah Dongeng
Selama kita memiliki keteguhan hati dan bersabar, segala yang kita anggap mustahil akan bisa dilakukan dan bakal terwujud.
Ini diibaratkan dengan besi batangan yang bisa menjadi jarum apabila digosok secara terus menerus.
3. Kisah Tukang Kebun Rajin Sedekah
Pada suatu hari, ada seorang musafir yang sedang berjalan di padang pasir, tiba-tiba saja seorang musafir itu mendengar suara dari langit, "Siramilah kebun milik si Fulan."
Dan setelah si musafir mendengar suara itu tiba-tiba hujan turun sangat derasnya, menyirami kebun milik si Fulan.
Si Musafir pun terlihat keheranan, dan dari rasa penasarannya si musafir pun mencari pemilik kebun tersebut.
Setelah si musafir bertemu dengan si pemilik kebun dia pun bertanya kepada si pemilik kebun.
"Siapa namamu?" tanya si musafir
"Fulan, Mengapa bertanya tentang namaku?" jawab si pemilik kebun
"Saat aku sedang berjalan di padang pasir tiba-tiba aku mendengar suara di langit, yang memerintahkan hujan untuk menyirami kebun milikmu. Dan tidak lama setelah suara itu hujan pun turun. Aku sangat keheranan dan penasaran, sebenarnya amalan apa yang engkau perbuat?" Tanya si musafir.
"Mungkin karena aku sering sedekahkan sepertiga tanaman yang tumbuh dari kebunku, sepertiganya aku buat makan bersama keluargaku, dan sepertiganya lagi aku biarkan." Jawab si Pemilik kebun.
Hikmah Dongeng
Dunia ini adalah tempat mengumpulkan pahala kebaikan sebagai bekal kita nanti saat kita kembali kepada Allah SWT. Salah satu amal kebaikan yang sangat Allah cintai adalah Bersedekah.
Kita harus tahu bahwa dalam harta yang kita miliki atau yang kita dapatkan, itu terdapat hak-hak anak yatim, orang miskin, dan orang-orang yang membutuhkan.
Karena itu, mari rajinlah bersedekah, karena Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari yang kita sedekahkan.
4. Dongeng Pemuda yang Tulus & Ikhlas dalam Menolong Mendapat Imbalan Terindah
Di satu cerita, ada seorang bapak tua yang mempunyai empat orang anak. sang ayah jatuh sakit dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya berbaring di ranjang saja sepanjang hari.
Salah seorang dari ke empat anaknya itu merawat sang ayah yang sedang terbaring sakit, karena tiga anak yang lainnya tidak mau mengurus dan merawat ayah mereka yang sedang sakit.
Ia tetap melakukan semuanya dengan tulus dan dengan hati yang ikhlas.
Suatu ketika, sang ayah meninggal dunia, dan ia pun begitu sedih. Selain karena kehilangan ayah yang sangat dicintainya, harta warisannya pun diambil semua oleh ketiga saudaranya yang lain.
Pada suatu malam, ia bermimpi bertemu dengan sang ayah, didalam mimpinya sang ayah menyuruhnya untuk pergi ke suatu tempat. Ditempat itu ada uang dengan jumlah seratus dinar.
Pada pagi harinya ia pun menceritakan mimpinya itu kepada sang istri yang langsung menyarankan agar ia mendatangi tempat itu. Namun ia tidak mau.
Pada malam berikutnya, Ia bermimpi lagi dengan mimpi persis seperti malam sebelumnya. Namun Ia tetap tidak mau mendatangi tempat yang disebut dalam mimpinya.
Kemudian di malam ketiga berikutnya lagi Ia bermimpi lagi hal yang sama persis.
Dan akhirnya pun ia pergi ke tempat yang disebutkan oleh sang ayah didalam mimpinya itu untuk mengambil uang sejumlah seratus dinar.
Tapi sesampainya ditempat itu ia hanya mengambil satu dinar saja dari sana.
Dengan suka cita, Ia pun pergi ke pasar. Dan ia pun membeli dua ekor ikan yang besar-besar. Sesampai dirumah, istrinya sangat senang dan segera membersihkan ikan-ikan itu.
Betapa terkejut istrinya ketika membelah perut ikan terdapat dua buah mutiara yang paling indah dari yang pernah ia lihat selama hidupnya.
Orang-orang dikampungnya mendengar berita temuan ajaib itu, dan berdatangan ingin melihatnya. Dan pada akhirnya berita ini pun sampai ke telinga Raja.
Ketika Raja melihat mutiara yang menjadi pembicaraan ramai di masyarakat, ia sangat terpesona akan keindahan dari mutiara itu.
Lalu ditukarlah dua mutiara indah itu dengan uang emas yang banyak sekali jumlahnya.
Hikmah Dongeng
Kita harus melakukan perbuatan baik dengan hati yang ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan. Allah SWT akan menyukai dan akan membalas perbuatan kita di suatu saat yang tidak terduga.
5. Kisah Nabi Musa AS dan Qorun
Pada zaman dahulu kala ketika Nabi Musa a.s. memimpin Bani Israil, ada seorang pengikutnya yang sangat taat beribadah bernama Qorun.
Setiap hari ia hanya beribadah dan tidak mementingkan kehidupan duniawi. Kehidupan keluarganya pun jauh dari kata layak, tapi ia sangat disegani sebagai ulama.
Sang istri yang bernama Ilza sering mengeluh karena menginginkan kehidupan yang lebih layak.
Hingga pada suatu hari, ada dua orang laki-laki utusan dari Raja Gholan memberinya hadiah berupa uang emas yang sangat banyak.
Qorun menolaknya dan berdalih bahwa ia tak mengenal Raja Gholan, pun ia tak pernah membantunya.
Ternyata kedua utusan itu berhasil membujuk istrinya untuk menerima hadiah tersebut. Qorun ingin marah kepada istrinya, tapi tak tega karena melihatnya begitu senang.
Ia pun akhirnya menerima hadiah tersebut. Qorun yang kini hidupnya berlimpah harta mulai jarang melakukan ibadah.
Apalagi istrinya juga melarang ia untuk mengunjungi Nabi Musa a.s. dengan alasan mereka hidup susah saat menjadi pengikutnya.
Ia pun tidak pernah lagi beribadah dan semakin tengelam dalam urusan duniawi.
Seorang kawan lamanya berkunjung dan mengingatkannya untuk bersedekah atas hartanya. Dengan terpaksa, ia mendatangi Nabi Musa a.s. untuk bertanya seberapa banyak zakat yang harus ia bayar.
Ternyata jumlah yang harus dibayarnya begitu besar, lalu timbullah prasangka buruknya terhadap Nabi Musa a.s..
Qorun kemudian menghasut saudagar lain untuk tidak membayar zakat. Ia juga tega untuk memfitnah Nabi Musa a.s.. Kemudian beliau berdoa kepada Tuhan dan Ia mendatangkan azab untuk Qorun.
Qorun meminta ampun, tapi semuanya sudah terlambat. Ia beserta hartanya pun habis ditelan bumi.
Janganlah kita terlalu terperdaya dengan harta benda yang kita punya karena itu bisa melalaikan kita untuk selalu mengingat Allah. Belajarlah untuk selalu sederhana dalam keadaan apapun.
6. Kisah Seorang Nabi dan Seekor Semut
Pada suatu hari, ada seorang Nabi dan rombongannya yang sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat.
Waktu itu hari sedang hujan, mereka memutuskan untuk berteduh di bawah sebuah pohon yang rindang. Perjalanan akan dilanjutkan ketika hujan telah reda.
Tiba-tiba nabi tersebut merasakan tangannya nyeri. Setelah dilihat, ternyata rasa nyeri tersebut diakibatkan oleh gigitan seekor semut.
Nabi tersebut kemudian bangkit berdiri. Saat melihat ke bawah ternyata dia sedang menduduki sarang semut. Tanpa pikir panjang, ia menyuruh rombongannya untuk membakar sarang semut tersebut.
Saat mereka hendak membakar sarang itu, Allah SWT mengingatkan sang nabi. Lalu ia berkata, “Hanya karena gigitan seekor semut, engkau akan membakar suatu kaum?”
Mendengar itu, sang nabi pun tersadar akan perbuatannya yang salah. Ia lalu merenung bahwa memang benar tak adil jika membakar semua semut hanya karena satu ekor yang menggigitnya.
Mungkin si semut hanya mengingatkan bahwa ia telah berbuat salah yaitu dengan menduduki sarangnya.
Akhirnya, sarang tersebut dibiarkannya tetap utuh. Hujan pun reda, sang nabi dan rombongannya kemudian melanjutkan perjalanannya.
Hikmah Kisah
Bahkan seorang nabi pun ketika merasa sakit karena digigit makhluk kecil ciptaan Allah, langsung menyadari kesalahannya karena telah menduduki sarangnya.
Inilah salah satu contoh suri tauladan dari nabi terdahulu yang patut kita ambil pelajarannya.
7. Kisah Nabi Daud dan Seekor Ulat
Nabi Daud A.S merupakan nabi yang sangat taat kepada Allah. Sehingga Allah memberikan keistimewaan pada beliau berupa kepercayaan untuk menyebarkan kitab Zabur.
Beliau merupakan seorang pemikir dan pembelajar yang baik. Suatu ketika, beliau sedang membaca kitab Zabur sembari duduk tenang dalam suraunya.
Tak disangka, ada seekor ulat merah berada di dekatnya.
Alhasil, nabi Daud mengawasi ulat tersebut sambil berpikir dalam hati, "Apa ya, yang Allah harapkan dari ulat kecil ini?"
Sesaat setelah nabi Daud berpikir demikian, seketika Allah memberikan izin bagi ulat tersebut untuk sanggup berkata-kata seperti manusia.
Ulat merah itu pun kemudian berkata kepada nabi Daud AS:
"Wahai nabi Allah! Allah SWT telah mengilhamkan kepadaku untuk selalu membaca tasbih, Subhanallahu walhamdulillah wala ilaha illallahu wallahu akbar setiap hari sebanyak 1000 kali pada siang hari. Pada malam harinya, Allah SWT mengilhamkanku untuk membaca Allahummasolli ada Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim, sebanyak 1000 kali juga."
Kemudian ulat tersebut berkata kepada nabi Daud AS:
"Lalu apa yang dapat kau dapat katakan kepadaku agar aku mendapat faedah darimu ya nabi Allah?"
Mendengar perkataan ulat tersebut, nabi Daud menjadi sadar. Beliau sadar bahwa dirinya khilaf. Dia telah memandang remeh makhluk Allah yang terlihat kecil dan tak bisa apa-apa.
Padahal mereka bahkan bisa lebih dahsyat ibadahnya terhadap Allah dengan cara mereka.
Alhasil, nabi Daud pun memohon ampun dan berserah diri pada Allah. Begitulah sifat nabi Daud sebagai pemikir yang bijak.
Sejak saat itu dia tidak akan menganggap rendah lagi segala makhluk ciptaan Allah.
Hikmah Cerita
Nah, maka dari itulah, kita sebagai umat muslim jangan sampai memandang rendah dan mengecilkan orang lain.
Siapa tau dia justru lebih baik dari kita? Siapa tau dia seperti ulat dalam cerita ini, terlihat kecil, diam dan tak bisa apa-apa, padahal dalam diamnya dia selalu mengingat Allah.
8. Dongeng Penggembala yang Suka Berbohong
Awal cerita, ada seorang penggembala yang sedang menggiring dombanya menuju padang rumput di dekat desa.
Ketika si penggembala domba sedang duduk santai sambil menggembala dombanya, terlintas dibenak si penggembala untuk mempermainkan para penduduk desa.
"Serigala..! Serigala...! " teriak si penggembala sekeras-kerasnya. Para penduduk desa pun berhamburan lari dari rumah dengan membawa tongkat untuk menolong si penggembala.
Tapi penduduk desa tidak menemukan apa-apa, yang ada hanya penggembala yang sedang mentertawakan kebodohan mereka.
Singkat cerita, di hari kedua, Si penggembala mengulangi kembali perbuatannya. Ia berteriak " Serigala...! Serigala...! ".
Orang-orang desa pun kembali berhamburan berlarian ingin menolong si penggembala.
Tapi penduduk desa tidak menemukan apa-apa yang ada hanya si penggembala yang dengan girangnya ia menertawakan mereka.
Di hari yang ke tiga, seekor serigala benar-benar datang, si penggembala pun terlihat ketakutan.
Karena ketakutannya terhadap serigala ia pun berteriak-teriak memanggil penduduk desa, "Serigala! Serigala...!"
Domba gembalaannya diterkam serigala, namun tak satu pun penduduk desa datang menolongnya. Karena menyangka penggembala hanya mau membohongi mereka lagi.
Hikmah Dongeng
Dari cerita diatas bisa kita simpulkan bahwasanya apabila kita sudah melakukan kebohongan maka orang yang pernah kita bohongi tidak akan percaya lagi kepada kita, walaupun apa yang kita katakan itu benar kejadiannya tapi mereka tidak akan percaya.
Makanya janganlah sekali-kali kita berbohong kepada teman-teman, guru, orang tua, ataupun kepada orang lain. Karena si pembohong pasti tidak akan selamat dari hukuman.
9. Kisah Gadis yang Berubah Jadi Angkuh
Rinrin adalah anak yang baik, tetapi setelah peringkat kelasnya dikalahkan oleh Rendi, sikapnya jadi aneh, jadi orang yang sok tahu, dan selalu ingin terlihat paling pintar.
Jika ada anak-anak yang sedang berkumpul, dia selalu ikut nimbung secara tiba-tiba, tanpa mau tahu apa yang dibahas dia langsung sok tahu dan menjelaskan.
Teman-teman sudah memakluminya, karena itu lah sifatnya jika nilainya turun, seakan tidak mau tahu dan tidak percaya diri.
Waktu itu hampir semua anak yang sekelas dengan Rinrin sedang makan di kelas, mereka sedang asyik membahas masalah pelajaran, tiba-tiba Rinrin masuk dan berbicara sangat kencang, “Heh! jika sedang makan jangan sambil bicara, itu tidak boleh!” ucapnya dengan lantang.
Semua anak terdiam dan tidak ada yang bicara, karena mereka tahu jika menjawabnya malah akan ribet dan ribet deh pokoknya.
Tiba-tiba ada Indra masuk ke dalam ruangan yang sedang sepi itu, “sepi amat kaya kuburan, hello ini kelas,” sontak suasana yang sedang tegang itu menjadi seru dengan tawa riang semua anak-anak yang ada di sana kecuali Rinrin.
“Kamu juga Indra, kalo minum itu harus sambil duduk, itu ada haditsnya,” tegus Rinrin yang berusaha menjelaskan.
“Kamu kenapa sih Rin, iya aku tau kok adab makan dan minum!”
Rinrin yang sudah mendengar jawaban itu, dia kemudian membalikkan badan keluar ruangan. Berjalan menuju toilet dengan tergesa-gesa karena malu air matanya mau keluar.
Dia sadar teman-temannya tahu bahwa dia sudah berubah, sudah menyakiti hati teman-temannya. “aku harus kembali,” gumamnya dalam hati.
Maka, setelah itu dia berubah kembali menjadi dirinya sendiri, anak yang baik, penyayang, dan suka menolong. Nilainya kembali bagus dan menjadi ranking satu di kelasnya lagi.
Segala sesuatu memang harus pada tempatnya. Ketika kita hendak memberi nasihat kepada orang lain, harus dengan cara yang sopan dan santun tentunya, supaya tidak menyinggung perasaan orang lain.
10. Kisah Cerita Syekh Al-Bazzaz yang Selamat dari Badai
Pada suatu ketika ada seorang syekh yang bernama Syekh Al-Bazzaz sedang melaksanakan ibadah haji.
Saat ia berada di Masjidil Haram di Makkah, tiba-tiba ia merasa sangat lapar sekali, tapi ia tidak mempunyai makanan untuk mengganjal perutnya.
Ia pun terus mencari sesuatu yang bisa dimakan olehnya. Namun ia tidak mendapatkan apa-apa.
Dalam pencariannya ia menemukan sebuah kantung berbahan sutra, ia pun membawa kantong sutra itu ke rumah tinggalnya di Makkah.
Sesampainya dirumah, ia pun membuka kantong dari kain sutra itu, alangkah terkejutnya ia ketika melihat sebuah permata cantik yang ada didalam kantung itu.
Ia pun buru-buru mengikatnya kembali dan meneruskan mencari makan.
Saat ia sedang mencari makanan, tiba-tiba ia mendengar seorang tua berteriak-teriak dari kejauhan. "Barang siapa yang menemukan kantong sutra, akan diberi hadiah lima ratus dirham emas."
"Sekarang aku sangat lapar, apakah aku harus mencuri kalung permata ini dan mengembalikan kantungnya saja? Tidak, aku harus mengembalikan kepada orang tua itu." ujar syekh Al-bazzaz didalam hati.
"Wahai bapak, kemarilah...! Ayo kerumahku," ajak Syekh kepada orang tua itu.
"Aku kehilangan sebuah kantung sutra" orang tua itu menyebutkan ciri-ciri kantung sutra yang hilang.
"Bapak, inilah kantung sutra yang seperti ciri-ciri yang bapak sebutkan" kata syekh Al-Bazzaz
"Inilah uang lima ratus dirham emas sebagai hadiah dariku untukmu"
"Bapak, aku tidak akan menerimanya, dan tidak akan meminta balasan darimu sedikit pun." jawab Syekh Al-Bazzaz
"Sudahlah tidak apa-apa, ambillah ini sebagai hadiah" orang tua itu sedikit memaksa.
"Demi Allah, aku tidak akan menerimanya. Aku hanya mengharapkan pahala dari Allah SWT saja," Jawab Syekh Al-Bazzaz
Dan kemudian orang tua itu pun pergi, setelah orang tua itu pergi Syekh Al-Bazzaz tidak merasa ada penyesalan karena dia tidak mengambil hadiah yang ditawarkan oleh orang tua itu.
Setelah musim haji selesai, Ia pun hendak pulang kampung dengan menaiki perahu.
Dalam perjalanan pulang, perahu yang ditumpanginya diterjang badai ombak yang bergulung sangat besar dan angin yang meniup sangat kencang sekali.
Perahu yang ia tumpangi pun pecah terbelah dihantam badai dan kemudian tenggelam.
Semua penumpang perahu itu terlempar ke laut beserta semua barang yang diangkut dalam perahu.
Namun, Syekh Al-Bazzaz selamat, dengan berpegangan pada pecahan kayu sisa perahu. Ia pun terapung-apung selama beberapa hari di lautan, hingga akhirnya ia terdampar di sebuah pulau.
Didalam pulau itu terdapat warga tidak bisa membaca dan menulis. Ia pun berhenti dan masuk disebuah Masjid, lalu ia mengambil sebuah Al-Qur'an dan membacanya.
Karena mendengar suara Syekh Al-Bazzaz, Orang-orang dipulau itupun melihatnya dan berkumpul di sekeliling Syekh Al-Bazzaz.
"Tuan, maukah Tuan mengajarkan kami membaca Al-Qur'an" kata mereka satu persatu.
Syekh Al-Bazzaz pun akhirnya mengajarkan mereka satu persatu sampai pintar membaca Al-Qur'an.
"Di pulau ini ada seorang gadis yatim, dia mempunyai kalung permata, dan kami ingin menikahkanmu dengannya" ujar seorang Bapak kepada Syekh Al-Bazzaz.
"Tidak, aku harus melanjutkan perjalanan lagi ke kampungku," Balas Syekh AL-Bazzaz.
"Engkau harus menikah dengannya, agar bisa tinggal di kampung ini dan mengajar kami." Kata si bapak itu sedikit memaksa.
Akhirnya Syekh Al-Bazzaz pun menerima tawaran itu. Di hari pernikahannya ketika gadis itu berada dihadapannya, tampak olehnya kalung permata melingkar di leher sang gadis.
Ia terus memandang dan memandang kalung permata itu.
"Wahai Syekh, engkau telah mengecewakan hati gadis ini, engkau hanya melihat kalungnya saja" ujar seorang kerabat.
"Aku dan kalung ini punya cerita sendiri." Syekh Al-Bazzaz pun menceritakan kisah yang terjadi dahulu dengan kalung itu.
Setelah mendengarkan cerita Syekh Al-Bazzaz, orang-orang di sekelilingnya mengucapkan takbir.
"Ada apa dengan kalian, tiba-tiba bertakbir dan bertahlil?" Tanya Syekh Al-Bazzaz.
"Orang tua yang dahulu kehilangan kalung itu adalah ayah si gadis yatim ini. Selama perjalanan pulang dari ibadah Haji, Ia tidak henti-hentinya berdo'a, "Ya Allah, aku tidak pernah bertemu dengan seorang muslim sebaik laki-laki yang telah menemukan kalung permataku. Ya Allah pertemukan aku dengannya Sekali lagi, agar bisa ku nikahkan putriku dengannya," Dan sekarang doa itu dikabulkan."
Hikmah Cerita
Allah akan membalas yang terbaik dari apa yang sudah kita lakukan. Lihatlah cerita diatas, Syekh Al-Bazzaz tidak mau menerima imbalan apa-apa dari kalung permata itu.
Dia hanya mengharapkan Ridho Allah SWT.
Dan sebagai balasannya, Syekh selamat dari badai dan Ia pun menikah dengan putrinya dan mendapatkan kembali kalung permata itu.
11. Dongeng Persahabatan Karena Allah
Pada suatu hari diceritakan ada sang pengembara berangkat untuk mengunjungi saudaranya di perkampungan. Jarak tempuh kerumah saudaranya cukup jauh sekali, harus melewati bukit-bukit.
Tanpa disadari oleh sang pengembara, Allah telah mengirimkan malaikat berbentuk manusia untuk menemaninya dalam perjalanan.
Singkat cerita, Sesampainya sang pengembara di depan pintu gerbang perkampungan, malaikat yang berwujud manusia itu bertanya kepada si pengembara.
"Hendak Kemana?" tanya malaikat kepada si pengembara.
"Aku mau mengunjungi saudara ku di perkampungan ini" jawab si pengembara.
Malaikat pun kembali bertanya," Adakah utang budinya saudaramu, sehingga engkau jauh-jauh datang untuk mengunjunginya?"
"Tidak, bukan karena utang budi aku mengunjunginya, dan bukan juga karena yang lainnya. Aku mengunjunginya karena aku mencintainya karena Allah, karena itu saja." jawab si pengembara.
"Aku adalah malaikat Allah Yang Maha Pengasih, yang diperintahkan untuk menemanimu dalam perjalananmu, sungguh Allah mencintaimu. Sebab cintamu kepada kawanmu karena Allah" Ujar sang malaikat.
Ternyata Allah sangat mencintai orang-orang yang hidupnya saling bersahabat karena Allah.
Jika kita bersahabat jangan pilih-pilih ya, mau dia orang miskin atau pun kaya, cakep atau pun jelek, kita hendaklah tetap mau bersahabat.
Sebab selain kita akan mempunyai banyak teman, Allah SWT pun akan mencintai kita. Kita harus bersahabat janganlah melihat derajat ataupun rupa, tapi kita bersahabat karena Allah SWT.
Baca Juga :